Now Reading
Hari Buku Sedunia, 7 Rekomendasi Buku Terbaik dan Bestseller

Hari Buku Sedunia, 7 Rekomendasi Buku Terbaik dan Bestseller

buku terbaik

Setiap tanggal 23 April diperingati sebagai hari buku sedunia (World Book Day) dan Hak Cipta. Pemilihan tanggal ini telah ditetapkan sejak tahun 1995 oleh UNESCO. Usut punya usut, penetapan tanggal ini tidak dilakukan secara asal. Tanggal 23 April juga bertepatan dengan perayaan kelahiran dan kematian William Shakespeare (penulis terbaik) bersamaan dengan peringatan meningganya Miguel de Cervantes dan Inca Garcilaso de la Vega.

Saat ini, aktivitas membaca, terutama buku dalam bentuk fisik, sudah tergolong jarang dilakukan orang. Pasalnya, banyak bentuk hiburan alternatif yang membutuhkan konsentrasi dan keterlibatan yang jauh lebih sedikit daripada membaca, seperti contohnya menonton film.

Hari Buku Dunia merupakan kesempatan terbaik untuk mengembalikan kebiasaan membaca. Berikut ini, Wokenim akan memberikan rekomendasi buku terbaik yang bisa kamu baca.

Rekomendasi Buku Terbaik dan Bestseller

1. Norwegian Wood

novel bestseller
Goodreads

Norwegian Wood merupakan novel yang terbit pada tahun 1987 ditulis oleh penulis asal Jepang, Haruki Murakami.

Diceritakan dari sudut pandang orang pertama Toru Watanabe, yang mengingat kembali masa lalunya sebagai mahasiswa yang tinggal di Tokyo.

Melalui kenang-kenangan Watanabe, pembaca dapat melihat cara Watanabe mengembangkan hubungan di antara dua wanita yang sangat berbeda. Naoko yang cantik namun bermasalah secara emosional, dan Midori yang ramah dan penuh semangat.

2. All The Bright Places

Rekomendasi buku selanjutnya adalah karya dari Jennifer Niven yang diterbitkan pada 2015, All The Bright Places.

Dalam buku ini, pembaca akan mendapat banyak pelajaran hidup. Theodore Finch dan Violet Markey, dua remaja yang bertemu dengan visi yang berbeda.

Finch menginginkan dirinya untuk segera meninggal, sementara Markey berusaha keras untuk hidup. Akhir dalam novel ini mengandung makna yang sangat mendalam.

3. Negeri Para Bedebah

Salah satu karya terbaik dari Tere Liye adalah buku yang menceritakan sebuah kasus nyata di dalam negeri, namun dengan cara pandang yang berbeda. Buku ini berisi banyak perumpamaan-perumpamaan dan tokoh yang baru.

Kisah dimulai oleh seorang konsultan bisnis hebat terkenal bernama Thomas yang seringkali diundang mengisi seminar bahkan hingga ke luar negeri. Suatu malam Thomas terganggu dengan kedatangan rekan kerjanya secara tiba-tiba.

Rekan kerjanya tersebut mendesak agar Thomas segera ke rumah sakit tempat tantenya di rawat. Tantenya dirawat karena shock ketika polisi mendatangi rumahnya hendak membawa om Liem, pamannya Thomas, dan mengabarkan bahwa bank Semesta yang dikelola om Liem akan ditutup.

Dengan ide nekatnya, Thomas melarikan paman dan opanya dengan segala cara meskipun sesungguhnya om Liem akan menyerahkan dirinya begitu saja pada polisi. Namun, Thomas berjanji akan membereskannya dalam waktu dua hari ke depan.

4. Looking For Alaska

Bagi para pecinta novel karya John Green mungkin tidak asing dengan judul novel yang satu ini. Berkisah tentang seorang remaja kutu buku bernama Miles Pudge Halter yang gemar membaca buku biografi tokoh publik dan menghafalkan kata-kata terakhir mereka sebelum meninggal. Salah satu favoritnya adalah kata-kata terakhir dari seorang penyair bernama François Rabelais yang berbunyi ‘I go to seek a Great Perhaps’. 

Selama hidupnya, Pudge merasa belum menemukan sesuatu yang hebat dan fantastik. Maka, demi menemukan great perhaps dalam hidupnya, suatu hari Pudge memutuskan untuk pindah ke sebuah boarding school bernama Culver Creek di Alabama. Sekolah tersebut merupakan tempat yang sama di mana Ayahnya dulu pernah bersekolah. Di sana, ia pun bertemu dengan teman-teman yang akan mengubah hidupnya selamanya.

5. Pulang

Karya Leila S. Chudori memang patut diacungi jempol, salah satu karya terbaiknya sendiri adalah Pulang. Buku novel ini bercerita kisah Dimas Suryo, seorang eksil politik Indonesia yang bertemu Vivienne Deveraux, seorang mahasiswa Prancis yang ikut demonstrasi melawan pemerintah Prancis.

Buku ini mengangkat kisah keluarga, persahabatan, cinta dan pengkhianatan yang berlatar belakang dari tiga peristiwa bersejarah, yakni Gerakan 30 September 1965 dan kerusuhan Mei 1998 di Indonesia.

6. They Both Die at the End

novel terbaik
Goodreads

Rekomendasi selanjutnya adalah karya milik Adam Silvera. Bagaimana jika setiap orang diperingatkan tentang hari kematiannya dan hanya mempunyai waktu kurang lebih 24 jam untuk membuat kenangan terakhirnya?

See Also
cek resi grab express

Mateo Torrez mendapat panggilan dari salah satu operator aplikasi Death-Cast, yang secara akurat dapat memberitahu kematian seseorang. Mateo diberitahu bahwa hari itu adalah hari terakhirnya hidup. M

ateo merasa sedih dan takut karena ia merasa belum melakukan apapun untuk hidupnya. Terlebih lagi, jika ia meninggal pada hari itu, artinya Mateo tidak dapat berpamitan pada ayahnya yang sedang dalam keadaan koma.

Sementara di sisi lain, Rufus Emeterio juga mendapat panggilan dari Death-Cast namun Rufus tidak takut dengan kematian. Ia menghadapinya dengan normal dan bahkan langsung mengadakan pertemuan perpisahan dengan orang dekatnya.

Hanya saja perpisahannya tidak berjalan dengan baik karena Rufus harus kabur dari kejaran polisi. Rufus tidak bisa menghabiskan hari terakhirnya dengan orang yang ia sayangi.

7. The Power of Language

rekomendasi buku
mainmain.id

Untuk kamu yang seorang ARMY, terlebih fans fanatik dari V BTS, pasti sudah tidak asing dengan buku yang satu ini.

Buku karya Shin Do Hyun dan Yoon Na Ru ini mengajak para pembaca untuk memikirkan kembali cara berbahasa, juga mengajarkan bagaimana cara menggunakan kata-kata. Dengan begitu, pembaca bisa menyampaikan maksud dalam ucapan dan menghindar dari bahaya yang mungkin timbul dari ucapan yang keluar.

Buku best seller ini mampu mengusir kebosanan saat self-quarantine seperti saat ini.

Itulah rekomendasi buku terbaik versi Wokenim. Selamat membaca!

Baca juga:  10 Rekomendasi Drama Korea yang Bercerita Tentang Dunia Hukum

close