Di tengah pandemi virus corona (COVID-19) yang semakin meluas, berjemur di pagi hari tampaknya jadi aktivitas yang kian digandrungi masyarakat. Ya, katanya, berjemur di pagi hari ampuh untuk mencegah penularan COVID-19. Berbagai narasi yang mengatakan manfaat soal berjemur ini pun bertebaran di media sosial.
Sayangnya, tidak semua informasi soal berjemur yang beredar di media sosial terjamin kebenarannya. Termasuk, klaim manfaat berjemur yang dapat mencegah penularan COVID-19.
Belum Bisa Dibuktikan Secara Ilmiah
Seiring dengan perkembangan informasi yang semakin cepat, kamu bisa mendapatkan beragam informasi apa pun hanya dalam hitungan detik. Salah satunya, tentang manfaat berjemur di pagi hari yang dapat mencegah infeksi virus corona. Ada pula anggapan yang menyebutkan bahwa paparan sinar matahari dapat membuat virus corona mati.
Berbagai klaim manfaat tersebut sebenarnya tidak bisa dikatakan sepenuhnya salah maupun benar. Pasalnya, sampai saat ini belum ada penelitian ilmiah yang berhasil membuktikan atau menyatakan bahwa virus corona dapat mati karena terkena sinar matahari. Hal ini pun diamini oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Meski belum terbukti dapat membunuh virus corona, berjemur menawarkan manfaat yang sayang untuk dilewatkan. Penelitian dalam Journal of Pharmacology and Pharmacotherapeutics menyebutkan berjemur di bawah sinar matahari dapat membantu merangsang produksi vitamin D alami dalam tubuh.
Ya, tubuh kamu akan memproduksi vitamin D secara otomatis ketika terpapar sinar matahari. Nah, manfaat inilah yang memungkinkan kamu terhindar dari risiko infeksi COVID-19. Sebab, vitamin D sendiri membantu untuk meningkatkan sistem imun tubuh. Bila kamu punya sistem imun yang kuat, maka kamu pun tidak mudah sakit.
Aturan Berjemur di Pagi Hari yang Aman
Berjemur tidak sekadar berdiam diri di bawah paparan sinar matahari. Agar mendapatkan manfaat yang maksimal, kamu perlu tahu aturan berjemur yang aman seperti:
Perhatikan waktu berjemur
Waktu berjemur terbaik disesuaikan dengan letak geografis. Untuk Indonesia yang notabene-nya dekat dengan garis khatulistiwa, maka waktu berjemur yang disarankan adalah pukul 8.00-10.00 pagi atau pukul 15.00-16.00.
Rentang waktu tersebut sudah cukup untuk mendapatkan asupan vitamin D.
Tak perlu berjemur lama-lama
Ternyata selain waktu, kamu juga perlu memerhatikan durasi berjemur. Nah, seberapa lama kamu dapat berjemur sendiri dipengaruhi oleh pigmen pada kulit.
Bagi kamu pemilik kulit terang, kamu cukup berjemur 5-10 menit saja. Sementara bagi yang pigmen kulitnya agak gelap, kamu bisa berjemur sekitar 15 menit.
Pakai tabir surya
Walaupun punya banyak manfaat, berjemur juga memiliki bahaya yang terselubung. Mulai dari risiko kulit terbakar (sun burn) hingga kanker.
Eits, tenang dulu. Bahaya ini umumnya akan muncul bila kamu berjemur di waktu yang tidak tepat dalam durasi lama dan tidak menggunakan tabir surya. Gunakan tabir surya di yang mengandung SPF di area wajah setidaknya 30 menit sebelum berjemur.
Kamu juga bisa menggunakan topi dan kacamata hitam untuk menghindari paparan sinar matahari yang terlalu menyengat.