Perubahan rutinitas yang drastis karena #dirumahaja tentunya akan sedikit memengaruhi kondisi psikologis anak. Kalau ortu tidak peka dengan keadaan si kecil, anak akan lebih rentan mengalami stres. Oleh karena, itu diperlukan kerjasama yang maksimal dari masing-masing anggota keluarga supaya tercipta suasana rumah yang selalu positif. Lantas, apa saja, sih, yang bisa dilakukan ortu supaya anak tidak stres selama #dirumahaja? Yuk intip tips berikut.
Beragam Cara Asyik Mencegah Anak Stres Selama #Dirumahaja
Untuk anak yang terbiasa setiap hari bertemu dengan teman-temannya, bertemu ibu/bapak guru, terbiasa dengan kondisi belajar mengajar di sekolah, pastinya akan merasakan perbedaan signifikan dengan kondisi yang dialami sekarang. Nah, supaya anak tidak stres selama #dirumahaja, berikut beberapa hal yang perlu dilakukan orangtua:
1. Luangkan Waktu untuk Mendengarkan Anak

Cara termudah mencegah anak stres di rumah adalah dengan sering mengajaknya bercerita tentang apa pun. Namun, saat mendengarkan anak bercerita, pastikan orangtua memberikan sikap tubuh yang benar-benar mendengarkan. Bukan menunjukkan sikap mendengarkan yang ogah-ogahan.
Meski tampak sepele, hal itu ternyata dapat membuat anak menjadi merasa bahwa ia tidak diperhatikan. Makanya, penting bagi orangtua untuk menunjukan sikap yang baik di depan anak.
Bila hal kecil ini dipupuk sejak dini, akan terbentuk bonding yang kuat antara orangtua dan anak. Alhasil, sampai anak bertumbuh remaja, mereka akan terbiasa untuk menceritakan apa yang terjadi dan apa yang dirasakan ke orangtua.
2. Batasi Penggunaan Gadget yang Bersifat Negatif

Salah satu hiburan paling ampuh untuk mengusir stres pada anak adalah bermain gadget. Ya, anak-anak zaman sekarang tentu sudah tak asing lagi dengan gadget. Benda elektronik satu ini kerap digunakan untuk menonton Youtube ataupun bermain game online.
Akan tetapi, pastikan orangtua selalu memantau apa yang mereka tonton atau game yang mereka mainkan. Efek negatif dari terlalu sering menonton konten yang tidak sesuai dengan usianya, atau konten yang menunjukkan kekerasan akan dapat memicu sikap agresif mereka.
3. Berikan penjelasan mengenai Covid-19

Mungkin anak-anak belum memahami kenapa mereka “dirumahkan” dan tidak dapat leluasa bepergian keluar rumah. Satu yang pasti, upayakan untuk memberi tahu anak mengenai kondisi yang terjadi saat ini.
Jelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami olehnya. Hindari menceritakan tentang virus ini terlalu ekstrem dan mendalam karena justru dapat membuat anak takut bahkan stres.
Ortu cukup menerangkan padanya apa itu virus corona dan alasan kenapa mereka “dirumahkan” serta harus rajin cuci tangan. Selain itu, jelaskan pula mengenai cara penularan Covid-19, dan apa akibatnya bila mereka terlanjur tertular.
Dengan begitu, anak akan paham bahwa mereka “dirumahkan” untuk keamanan dan kenyamanan bersama.
4. Atur Rutinitas Anak di Rumah

Walaupun anak berada sepanjang hari berada dirumah, orangtua harus tetap mengatur jadwal mereka. Sedapat mungkin untuk samakan jadwal seperti mereka sekolah, misal harus tetap mandi di pagi hari dan sarapan.
Setelah sarapan diberikan waktu untuk belajar, mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru di sekolah. Bila semua aktivitas tersebut selesai, barulah anak-anak diberikan kesempatan untuk bermain.
Sehingga mereka juga paham bahwa selama mereka “dirumahkan”, mereka juga tetap memiliki kewajiban sebagai seorang murid.
5. Ajarkan Anak Pola Hidup Sehat

Selama di rumah, orangtua juga bisa mengajarkan anak bagaimana caranya memulai pola hidup sehat.
Sesederhana meminta anak perbanyak makan makanan yang bergizi dan bernutrisi tinggi untuk meningkatkan sistem imunnya supaya tidak mudah sakit.
Di samping itu, jangan sungkan untuk memberi kesempatan anak beraktivitas fisik. Mulai dari bermain sepeda atau lari pagi di lingkungan sekitar rumah.
Bila berbagai tips di atas dilakukan secara konsisten dengan pendekatan yang baik, kemungkinan anak mengalami stres selama #dirumahaja bisa diminimalisir.