Saat ini di seluruh dunia sedang menggaungkan #BlackLivesMatter. Tagar Black Lives Matter sendiri awal mulanya adalah gerakan pada tahun 2013 saat menanggapi pembebasan pembunuh Trayvon Martin. Namun, tagar ini kembali ramai karena kematian seorang berkulit hitam di Amerika oleh oknum polisi. Oleh karena itu, penting sebagai orangtua untuk mengajarkan toleransi kepada anak sejak dini. Dengan begitu, anak menjadi paham bahwa semua ras adalah sama, tidak ada yang lebih baik dan lebih buruk.
Lalu bagaimana caranya? Berikut Wokenim berikan tips yang bisa dicoba.
Cara Mengajarkan Toleransi Kepada Anak Mulai Sejak Dini
Di usia sekolah, anak-anak akan mulai membuat perbandingan antara diri mereka dengan orang lain. Wajar bila anak-anak masih melihat hanya sebatas fisik, perbedaan warna kulit, bentuk rambut, ataupun agama.
Namun, saat mereka mulai mengetahui perbedaan, inilah saat yang tepat untuk orangtua mengajari kepada anak tentang toleransi keberagaman dan bagaimana cara bersikap untuk menghadapi perbedaan itu. Ajari mereka supaya jangan sampai membuat kesimpulan yang salah, selalu tanamkan mereka kalau di dunia ini semua orang berbeda dan tidak ada yang sama.
1. Lihat Kepribadiannya
Ajar anak untuk melihat seseorang dari kepribadian, tingkah laku, dan sikapnya, bukan dengan sukunya dari mana, apa warna kulitnya, maupun agamanya apa. Dengan mengajarkan anak toleransi seperti ini, anak secara tidak sadar akan belajar menghargai orang lain dengan utuh sebagai manusia.
2. Tanamkan Rasa Empati
Ajak anak untuk berdiskusi tentang bagaimana perasaan orang lain jika dikucilkan, diperlakukan berbeda, tidak diajak bermain hanya karena warna kulitnya berbeda. Anda juga bisa mengajak anak untuk berandai-andai jika ia yang ada di posisi tersebut.
Sampaikan pada mereka kalau tentu tidak enak diperlakukan seperti itu, jadi sebaiknya kita memperlakukan orang lain sama seperti kita ingin diperlakukan. Makanya, menanamkan rasa empati kepada anak merupakan hal penting sebagai wujud mengajarkan toleransi atas segara perbedaan sedari diri.
3. Berani Melawan Ketidakbenaran
Cara mengajarkan toleransi kepada anak selanjutnya adalah dengan memberikan pemahaman kepada mereka untuk berani melawan ketidakbenaran. Misalnya ketika ada teman yang diejek karena perbedaan suku, warna kulit. Orangtua dapat memberikan nasehat kepadanya untuk mengatakan tidak pada hal-hal yang tidak benar dalam kehidupan sehari-hari.
Tidak ada anak yang lahir dengan membawa sentimen SARA jika tidak diajarkan. Maka dari itu, peran orangtua sejatinya sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai keberagaman dan toleransi untuk mencegah segala bentuk tindakan rasisme di masa yang akan datang.