Now Reading
Menguak Fakta Tersembunyi Genshin Impact, Game Viral yang Menuai Kontroversi

Menguak Fakta Tersembunyi Genshin Impact, Game Viral yang Menuai Kontroversi

game ganshin impact

Genshin Impact merupakan game role-playing (RPG) gratis yang sedang ramai dibicarakan di kalangan gamer. Game yang dikembangkan oleh studio game miHoYo ini resmi dirilis pada 28 September lalu. 

Aplikasi AppAnnie melaporkan dalam postingan akun Twitter resminya (@appannie) bahwa game ini berhasil diunduh lebih dari 17 juta kali dalam empat hari setelah dirilis. Jumlah tersebut baru dari angka unduhan dari perangkat ponsel seperti Andoid dan iOS, sementara game ini digadang-gadang juga dapat dimainkan di PC dan konsol. Artinya, sangat mungkin bila angka totalnya akan jauh lebih tinggi dari yang dilaporkan.

Lantas, kenapa, sih, game Genshin Impact begitu populer? Yuk, cari tahu jawabannya di bawah ini. 

Disebut Mirip dengan The Legend of Zelda: Breath of the Wild 

Sewaktu MiHoYo memperkenalkan trailer game Genshin Impact pertama ke publik pada 2019, rupanya banyak yang menuding bahwa game tersebut memiliki visual yang sangat mirip dengan game populer Nintendo, The Legend of Zelda: Breath of the Wild. Kemiripan ini dilihat dari segi desain, latar tempat, hingga mekanisme gameplay dan UI Inventory dari game tersebut. 

Meski begitu, Genshin Impact sebetulnya tetap memiliki pembawaan yang berbeda. Genshin Impact memiliki karakter yang lebih banyak sehingga menjadikan game ini memiliki ciri khas tersendiri bagi pemainnya. 

Baca juga:  10 Game Online Terbaik Buat Kamu yang Lagi #Dirumahaja

Berkelana di Teyvat Sambil Menuntaskan Sebuah Misi

Game Genshin Impact mengharuskan para pemainnya menelusuri dunia fiksi bernama Teyvat. Dalam dunia tersebut, pemain dapat berjalan, memanjat tebing, sampai berenang. Di samping menjelajahi dunia Teyvat yang luas, pemain pun harus menjalankan misi, mengungkap kebenaran tentang dewa primordial dunia, dan bertemu dengan banyak monster yang tentunya harus dilawan. 

Nah, untuk melawan para monster tersebut, pemain dapat menggunakan 24 karakter dengan kemampuan dan senjata yang berbeda-beda. Setiap karakter dalam game ini dapat mengendalikan salah satu dari tujuh elemen alam di dunia game, yaitu Cyro, Dendro, Geo, Electro, Hydro, Anemo dan Pyro.

Baca juga:  Game Gratis yang Wajib Ada di Smartphone Kamu!

Berhasil Mengalahkan Popularitas PUBG Lite

Seperti yang sudah disinggung di awal, App Annie mencatat bahwa game Genshin Impact berhasil diunduh lebih dari 17 juta kali dalam 4 hari setelah perilisan pertamanya. Pencapaian tersebut digadang-gadang berhasil menyalip PUPG Lite, yang diunduh sebanyak 10 juta kali setelah 3 hari dirilis. 

Kendati begitu, game ini belum bisa menyalip jumlah unduhan game populer seperti Fortnite, PUBG Mobile, Mario Kart Tour, dan Call of Duty Mobile. Data mengungkapkan bahwa keempat game tersebut masing-masing telah diunduh sebanyak 22,5 juta, 28 juta, 90 juta, dan 100 juta setelah seminggu setelah dirilis. 

Akan tetapi, sebetulnya bukan tidak mungkin kalau angka unduhan Genshin Impact terus meningkat setiap harinya dan mampu menyalip keempat game di atas. Mengingat, game ini tidak hanya tersedia untuk perangkat seluler, tapi juga konsol dan PC. 

Baca juga:  Kamu Gamers? Ini Daftar Lengkap Universitas di Indonesia yang Buka Jurusan Game

Genshin Impact Menyensor Beberapa Kata 

Para gamer di seluruh dunia nampaknya agak kecewa karena game Genshin Impact melakukan sensor secara otomatis pada kata-kata ‘Taiwan’ dan ‘Hong Kong’. Faktanya, penyensoran ini ternyata tidak dilakukan secara cuma-cuma. 

Daniel Ahmad, seorang senior analyst gaming ternama dalam akun Twitternya (@ZhungeEx) menjelaskan bahwa developer Genshin Impact, MiHoYo, berasal dari China. Ini berarti, setiap developer yang berasal di negara tersebut harus mengikuti hukum dan regulasi yang sudah ditetapkan. Salah satunya tidak boleh memuat apa pun yang bisa mengancam kesatuan China.

Nah, oleh karena itulah, semua game yang dibuat oleh developer China, termasuk Genshin Impact, sudah pasti harus menyensor kata-kata seperti ‘Taiwan’ dan ‘Hong Kong’. Selain dua kata itu ada pula daftar kata-kata lainnya yang tidak boleh tersedia dan bahkan ditulis, baik di dalam fitur game atau di kolom chat antar pemain. 

Berhubung peraturan yang dibuat cukup ketat, tidak mengherankan bila developer asal China biasanya merilis game dalam dua versi, versi China dan versi Global.

Baca juga:  Usir Rasa Bosan dan Kantuk dengan Game Seru Buatan Google

close