Sebagai langkah antisipasi meluasnya penyebaran COVID-19 di Indonesia, pemerintah sejak pertengahan Maret sudah memberlakukan sistem belajar di rumah bagi anak-anak sekolah. Kebijakan belajar di rumah ini dilakukan dengan menggunakan sistem belajar online dan tentu saja menjadikan orang tua sebagai pengganti guru di sekolah. Dengan keadaan seperti ini, metode pendidikan untuk anak yang berbasis homeschooling ini dapat dijadikan salah satu pertimbangan untuk memulai tahun ajaran baru selanjutnya.
Kenapa bisa begitu? Berikut penjelasan lengkapnya.
Mengenal Metode Homeschooling untuk Anak
Yuk, kita lihat beberapa alasan kenapa homeschooling dapat dijadikan bahan pertimbangan sebagai metode pendidikan untuk anak-anak di jaman sekarang.
1. Prestasi tidak ditentukan oleh tempat belajar
Tempat belajar dapat dikatakan bukan faktor terbesar dari prestasi anak. Pasalnya, tiap anak adalah individu yang unik, yang tentu memiliki bakat dan cara belajar yang berbeda-beda.
Ada anak yang menyukai suasana kelas yang ramai, tapi ada juga yang lebih senang dengan suasana sepi karena bisa lebih fokus.Jadi, jangan sama ratakan cara belajar dan cara penyerapan pelajaran tiap anak.
Nah, homeschooling ini menawarkan kemudahan belajar untuk anak. Di mana anak dapat memilih tempat belajar yang dirasa nyaman olehnya.
2. Anak lebih leluasa mengembangkan bakatnya
Dengan menerapkan metode pendidikan homeschooling, orang tua dan anak dapat menentukan topik, serta waktu dan durasi jam belajar yang diinginkan. Tak hanya itu, anak-anak juga bebas memilih cara belajar yang sesuai dengan kemampuan mereka.
Walaupun demikian, mata pelajaran yang diajarkan dalam kurikulum homeschooling masih tetap mengacu pada kurikulum nasional.
3. Pergaulan anak lebih terjaga
Dengan pendidikan yang berfokus di rumah dan dengan bimbingan orang tua, tentu akan membantu anak terhindar dari pergaulan yang tidak baik. Selain itu, dengan lingkungan belajar yang penuh kasih, akan memberikan dasar yang aman untuk anak ketika mereka berada di luar rumah.
4. Anak lebih mudah untuk mencerna informasi
Homeschooling menerapkan satu guru untuk satu anak. Hal ini tentu akan membuat anak lebih dapat berkonsentrasi untuk belajar tanpa ada gangguan orang lain.
Di samping itu, bila ada yang tidak dimengerti, maka anak dapat langsung bertanya dan mendapat penyelesaian tanpa menghambat proses belajar orang lain.
Berbeda dengan sekolah formal yang biasanya guru akan menjelaskan sampai tuntas, baru membuat sesi tanya jawab.
5. Fokus pada pelajaran prioritas
Pelajaran prioritas disini adalah mata pelajaran dasar, yang baru kemudian diikuti dengan mata pelajaran yang disukainya. Hal ini tentu akan lebih memotivasi anak untuk belajar karena ia tidak merasa terbebani dengan mata pelajaran prioritas yang mungkin kurang ia minati.
Tentu ada pro dan kontra mengenai homeschooling untuk anak. Perlu diingat bahwa homeschooling ini bukan komitmen seumur hidup. Banyak keluarga yang mencoba homeschooling selama 1 tahun, lalu melakukan evaluasi. Setelah evaluasi tentu dapat diputuskan apakah akan lanjut atau akan kembali ke sekolah formal.
