Reksadana dan saham digadang-gadang jadi investasi terbaik yang menguntungkan untuk masa depan generasi milenial. Sebetulnya, untuk menentukan investasi terbaik, antara reksadana atau saham, ada banyak faktor yang harus kamu perhatikan. Beberapa di antaranya adalah mengetahui risiko yang akan diterima, tingkat pengembalian yang diinginkan, serta biaya apa saja yang ditanggung saat berinvestasi.
Selain itu, investor juga sebaiknya tidak mudah tergiur dengan tawaran investasi imbal hasil tinggi yang tidak masuk akal. Untuk informasi lebih jelas mengenai investasi reksadana dan saham, yuk, simak ulasan berikut ini.
Sebelum Pilih Investasi Terbaik, Ketahui Perbedaan Reksadana dan Saham
Untuk mengetahui mana investasi terbaik di antara reksadana atau saham, tentunya kamu harus mengetahui perbedaan di antara keduanya.
1. Bentuk Investasi
Secara umum, hal paling mendasar yang membedakan antara reksadana dan saham adalah bentuk investasinya.
Bila memilih investasi saham artinya kamu mempunyai bagian kepemilikan dalam suatu perusahaan. Keuntungan yang kamu dapatkan dari investasi saham disebut dividen. Umumnya, dividen akan dibayarkan setiap kuartal atau tahunan.
Selain bisa menghasilkan dividen, kamu juga bisa mendapatkan keuntungan dari investasi saham saat menjual kembali saham ke pasar. Saat kamu menjual saham lebih tinggi daripada kamu membelinya, di situlah margin keuntungan didapatkan.
Sedangkan, investasi reksadana adalah sekumpulan produk investasi yang dikelola oleh manajer investasi atau MI. Produk investasinya, bisa berupa saham, obligasi, surat utang, dan deposito.
2. Tingkat Imbal Hasil
Dalam memilih investasi terbaik yang menguntungkan untuk masa depan, kamu juga wajib mengetahui tingkat pengembalian yang akan kamu peroleh. Sakadar informasi, imbal hasil yang akan kamu dapatkan dari investasi saham cenderung lebih tinggi dibandingkan reksadana.
Hal ini dikarenakan tingkat investasi saham jauh lebih berisiko daripada investasi reksa dana. Oleh karena itu, tidak mengherankan bila imbal hasil investasi saham lebih tinggi saat berinvestasi.
Di sisi lain, reksadana cenderung memiliki tingkat risiko yang rendah. Hal ini dikarenakan dana investasi akan dikelola oleh manajer investasi. Setiap keputusan tentang produk investasi yang akan dibeli atau berapa persentase untuk jenis investasi tertentu akan dilakukan oleh manajer investasi.
Ditambah lagi, kamu dapat menerapkan diversifikasi jika mengambil reksadana guna mengurangi risiko. Diversifikasi dalam investasi artinya kamu tidak menempatkan seluruh investasi pada satu tempat saja. Idealnya diversifikasi investasi dilakukan setidaknya pada tiga instrumen investasi yang berbeda.
3. Jangka Waktu Investasi
Perbedaan investasi saham dan reksadana juga bisa dilihat dari jangka waktu investasi. Umumnya, investasi saham ditujukan untuk jangka yang lebih panjang, seperti di atas 10 tahun.
Sementara, reksadana jangka waktu investasinya tergantung pada jenis reksadana yang dibeli. Misalkan, bagi kamu yang memilih reksadana pasar uang, investasi tersebut umumnya memiliki jangka waktu di bawah 2 tahun.
Jadi, Investasi Apa yang Paling Menguntungkan untuk Masa Depan?
Setelah mengetahui perbedaan di antara saham dan reksadana, kamu tentu penasaran mencari tahu investasi mana yang paling menguntungkan untuk masa depan.
Sebetulnya keputusan memilih investasi terbaik sepenuhnya berada di tanganmu. Bila kamu termasuk orang yang menyukai tantangan, bersedia mengambil risiko tinggi, berencana investasi dalam jangka panjang, dan punya banyak waktu untuk menganalisis pasar serta memahami seluk-beluk perusahaan, maka saham bisa menjadi pilihan instrumen investasi yang tepat.
Sebaliknya, jika kamu adalah orang yang senang main aman, tidak mau pusing dalam berinvestasi, dan belum punya dana lebih untuk mulai mendanai, maka kamu bisa memilih reksadana. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, investasi reksadana dikelola oleh manajer investasi sehingga kamu tidak perlu “turun langsung” untuk melakukan investasi.
Secara garis besar, saham dan reksadana menawarkan keunggulan masing-masing. Selama kamu memiliki tujuan investasi yang tepat dan mampu mengenali profil risiko yang ada, kamu bisa meraup keuntungan. Oleh karena itu, penting untuk menentukan tujuan dan mengenali profil risiko sebelum memutuskan untuk berinvestasi, terlepas dari instrumen investasi apa pun yang akan dipilih.
Selain itu, selalu tanamkan di pikiran bahwa prinsip dalam berinvestasi itu sejatinya “high risk high return”. Ini artinya, semakin tinggi risikonya maka semakin besar pula imbal hasil yang akan didapatkan nantinya.
Itulah penjelasan lengkap mengenai investasi saham dan reksadana. Semoga uraian di atas dapat bermanfaat dan membantu dalam mengambil keputusan memilih investasi yang tepat untukmu. Selamat berinvestasi!