Tantrum adalah keadaan ketika anak mengeluarkan emosi dengan cara mengamuk, marah, menangis kencang, bahkan hingga membanting barang-barang. Anak bisa mengalami kondisi ini ketika mereka tidak bisa mengendalikan emosi yang kuat dan berlebihan dari dalam dirinya. Meski termasuk kondisi yang umum, anak yang terus-terusan rewel tentu bisa membuat orangtua pusing. Tak jarang, kondisi ini juga bisa memantik emosi orangtua, sehingga membuat anak semakin tantrum.
Nah, bagaimana seharusnya orang tua bersikap ketika anak tantrum? Yuk, simak tips berikut untuk mengetahui jawabannya!
Cara Jitu Mengatasi Tantrum Pada Anak
Rasanya, hampir setiap anak pasti pernah mengalami tantrum. Pasalnya, tantrum sendiri merupakan bagian dari perkembangan anak yang normal.
Namun, supaya tidak salah langkah, berikut beberapa hal yang perlu orangtua perhatikan saat mengatasi tantrum pada anak.
1. Beri Anak Waktu untuk Mengeluarkan Emosinya
Saat anak tiba-tiba tantrum yang membuatnya mengamuk, menangis, hingga berteriak-teriak tidak karuan, usahakan orangtua tetap sabar dalam menghadapinya. Hindari ikut berteriak dan memarahinya karena hal-hal tersebut justru akan membuat emosi anak semakin menjadi-jadi.
Beri anak waktu beberapa saat untuk meluapkan emosinya. Orangtua cukup memerhatikan tingkah laku anak dari jauh untuk memastikan bahwa anak tidak melakukan tindakan yang berbahaya untuk dirinya.
2. Peluk Anak ketika Mereka Mengamuk
Jika tantrum anak semakin membahayakan dirinya, orang tua perlu mengambil sikap supaya anak tidak bertindak semakin jauh. Kalau sudah begini, langkah terbaik yang bisa dilakukan ortu adalah memeluk anak dengan hangat sambil diusap-usap kepalanya.
Hal ini bertujuan untuk membuat anak lebih tenang sehingga emosinya akan perlahan-lahan membaik.
3. Ajak Anak Bicara
Setelah anak tenang, ajak anak bicara tentang apa yang ia lakukan sebelumnya, tentu dengan posisi yang sejajar dengan anak. Orangtua bisa sedikit berlutut atau mengajak anak duduk berdua di kursi.
Beri tahu mereka dengan nada suara yang lembut dan penuh kasih sayang bahwa yang dilakukannya tidak baik. Jangan lupa, beri tahu juga apa yang sebaiknya dilakukan saat mereka merasa tidak nyaman.
Katakan padanya bahwa jika membutuhkan sesuatu, cukup ajak bicara orangtua, tidak perlu sampai menangis dan berteriak-teriak.
4. Buat Aturan yang Jelas
Kadang kala tidak semua keinginan anak harus dipenuhi saat itu juga. Sayangnya, penyebab paling sering anak tantrum adalah saat keinginannya tidak tercapai, sehingga ia meluapkan perasaannya dengan tidak terkontrol.
Sebaiknya orangtua tidak mudah luluh ketika anak berlaku demikian. Tetapkan aturan dengan jelas dan konsisten sambil memberi tahu dirinya bahwa tantrum bukanlah cara yang tepat untuk menyampaikan keinginan.
5. Akui Perasaan Anak
Tantrum adalah cara anak untuk menunjukkan bahwa dirinya sedang kesal, marah, maupun sedih. Nah, biasanya kondisi ini terjadi ketika anak-anak sedang kelelahan, merasa lapar, tidak nyaman, atau tidak mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan.
Oleh karenanya, cara lain yang bisa dilakukan orangtua untuk mengatasi anak yang tantrum adalah dengan mengajak bicara dan mengakui perasaan mereka. Apakah merasa merasa sedih dan marah karena mainannya rusak atau karena tidak diperbolehkan melakukan sesuatu.