Now Reading
Sore Ini Ada Rashdul Qiblah, Umat Muslim Diimbau Mengecek Kembali Arah Kiblat

Sore Ini Ada Rashdul Qiblah, Umat Muslim Diimbau Mengecek Kembali Arah Kiblat

cara menentukan arah kiblat Rashdul Qiblah

Mulai hari ini, Rabu (15/7) dan Kamis (16/7) matahari akan kembali melintas di atas Ka’bah, tepatnya pada pukul 16.27 WIB. Peristiwa melintasnya matahari di atas Ka’bah dikenal dengan istilah Istiwa A’zham atau Rashdul Qiblah. Bagi umat muslim, fenomena ini merupakan kesempatan untuk mengecek kembali arah kiblat masjid, balai, maupun rumah. Lantas, bagaimana cara mengecek arah kiblat? Berikut Wokenim berikan panduan lengkapnya!

Sekilas Tentang Rashdul Qiblah

Istiwa A’zham alias Rashdul Qiblah merupakan fenomena falak ketika matahari melintas tepat di atas Ka’bah di Mekkah, Arah Saudi.

Jadi begini, dalam setahun, matahari akan bergerak semu dari posisi 23,5o Lintang Selatan (LS) ke 23,5o Lintang Utara (LU) dan sebaliknya. Akibat gerak semu ini, di setiap tanggal tertentu matahari akan berada tepat di atas bangunan atau kota, termasuk Ka’bah.

Fenomena ini menyebabkan daerah lainnya yang masih merasakan siang hari dapat menentukan kiblat hanya dengan melihat bayangan benda yang terkena sinar matahari. Ya, ketika kamu meletakkan sebuah benda di mana saja dengan posisi tegak lurus, maka benda tersebut akan mengarah lurus ke arah Ka’bah.

Nah, berhubung Ka’bah merupakan arah pusat kiblat bagi umat muslim, maka ketika fenomena ini terjadi umat muslim dianjurkan untuk mengecek kembali kiblatnya supaya ukurannya tetap akurat menghadap Ka’bah.

Yang menarik, dalam setahun matahari akan tepat berada di atas Ka’bah sebanyak dua kali. Pada tahun 2020, fenomena ini jatuh di tanggal 27 Mei 16.18 WIB dan 15 Juli pukul 12.27 WIB.

Baca juga:  WHO: Sinar Matahari Tidak Bisa Bunuh Virus Corona

Cara Cek Arah Kiblat yang Benar

Buat kamu yang penasaran ingin mengecek kembali arah kiblat di rumah maupun di masjid, berikut panduan yang bisa diikuti:

  1. Langkah paling pertama yang perlu dilakukan adalah menyesuaikan jam yang akan digunakan untuk arah kalibrasi dengan jam atom BMKG di http://jam.bmkg.go.id atau http://ntp.bmkg.go.id
  2. Selanjutnya, carilah titik lokasi yang terkena sinar matahari langsung dan memiliki permukaan tanah rata atau datar.
  3. Gunakan benda yang tegak lurus pada tanah yang datar seperti tiang pancang, dinding bangunan, atau bandul yang digantung.
  4. Lalu, lakukan proses kalibrasi  5 menit sebelum waktu yang ditentukan hingga 5 menit sesudahnya. Puncak kalibrasi berada di pukul 16.27 WIB, 17.27 WITA, atau 18.27 WIT.
  5. Selama proses kalibrasi, perhatikan arah bayangan yang terjadi pada alat yang digunakan untuk kalibrasi kiblat ini.
  6. Kemudian, tarik garis dan ujung bayangan hingga ke posisi benda yang tegak lurus tadi. Garis inilah yang merupakan arah kiblat terbaru yang sudah dikalibrasi dengan posisi matahari saat tepat berada di atas Ka’bah.
Baca juga:  Info Fenomena Astronomi Juli 2020, Ada Gerhana hingga Hujan Meteor

close