Negara Terbaik untuk Pekerja Perempuan, Indonesiakah?

pekerja perempuan

Pekerja perempuan masih merasakan kesenjangan dalam dunia kerja. Organisasi Buruh Internasional (ILO) menemukan bahwa kesenjangan gender hampir tidak berubah selama 27 tahun terakhir. Dikatakan kemungkinan pekerja perempuan mendapat pekerjaan 26 persen lebih kecil daripada laki-laki. Data ILO menunjukkan secara global hanya seperempat manajer atau pemimpin adalah perempuan.

Lalu pertanyaannya, adakah negara yang ramah dengan pekerja perempuan? Adakah negara yang berupaya memperbaiki kesenjangan kesetaraan gender?

Menurut PricewaterhouseCoopers (PwC), perusahaan multinasional yang fokus pada audit dan asuransi, dalam penelitian “Women in Work Index 2019” menunjukkan, Islandia menempati posisi pertama sebagai negara paling ramah untuk pekerja perempuan. Pertumbuhan partisipasi kerja perempuan dan berkurangnya jumlah tingkat pengangguran perempuan jadi salah satu alasan Islandia menduduki posisi pertama.

Selanjutnya, Swedia menempati posisi kedua karena adanya kebijakan cuti bagi orangtua (parental leave) yang mendorong laki-laki untuk mengambil waktu istirahat untuk ikut berpartisipasi mengurus anak.

Peringkat ketiga diisi oleh Selandia Baru. Ini adalah posisi tertinggi yang pernah Selandia Baru capai selama ini. 

Luxemburg dan Polandia juga mencapai peningkatan yang cukup pesat dengan semakin sempitnya kesenjangan upah gender, serta semakin berkurangnya tingkat pengangguran perempuan dalam jumlah besar. 

Adapun posisi Portugal, Amerika Serikat dan Australia merosot cukup tajam. Portugal mengalami peningkatan kesenjangan upah gender, sementara Amerika Serikat dan Australia mengalami kemerosotan baik dari segi partisipasi kerja perempuan maupun jumlah pekerja penuh waktu perempuan. 

pekerja perempuan
Shutterstock.com

PwC juga melihat kinerja dua negara non-OECD (Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi) seperti; China dan India.

China memiliki peringkat di antara Slovakia (26) dan Jepang (27) masih memiliki kesenjangan upah antara pekerja laki-laki dan perempuan yang cukup besar dari rata-rata 25 persen dengan proporsi yang relatif tinggi dari pekerja perempuan yang bekerja dalam pekerjaan penuh waktu 89 persen.

Sementara itu, India berada di posisi paling bawah indeks PwC dengan kesenjangan upah gender yang cukup besar, yakni 36 persen lebih tinggi dari negara OECD lainnya, dan tingkat partisipasi perempuan yang relatif rendah dalam angkatan kerja. 

See Also
BPJS Kesehatan

Jika India bisa meningkatkan tingkat pekerja perempuan hingga tingkat yang sama dengan Swedia, sebesar 69 persen, India berpotensi meningkatkan penghasilannya hingga 7 triliun dollar AS atau 79 persen dari posisi PDB India saat ini. 

Berikut 10 negara dunia yang paling ramah terhadap pekerja perempuan: 

  1. Islandia
  2. Swedia 
  3. Selandia Baru 
  4. Slovenia 
  5. Norwegia 
  6. Luksemburg 
  7. Denmark 
  8. Polandia 
  9. Finlandia 
  10. Belgia 
Baca juga:  Pekerja Wanita dalam UU Ketenagakerjaan Indonesia

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Woke.id (@wokedotid) on

close