Bulan Ramadan akan segera datang dalam hitungan hari. Riuh suka cita menyambut bulan ini semakin jelas terasa. Namun, berbeda dari dari tahun-tahun sebelumnya, pada tahun ini salat tarawih dianjurkan dilaksanakan di rumah. Hal ini karena ancaman virus corona yang masih merebak di sejumlah daerah di Indonesia. Salat tarawih di rumah bisa dilakukan sendiri maupun berjamaah dengan keluarga. Berikut bacaan niat, tata cara, dan doa setelah sholat tarawih dan witir sesuai sunnah.
Tahun Ini, Salat Tarawih Dianjurkan di Rumah
Sholat tarawih merupakan ibadah sunnah yang dikerjakan pada malam hari selama bulan Ramadan. Pelaksanaan salat ini pun sangat dianjurkan secara berjamaah, baik itu di masjid maupun di tempat lain yang mulia.
Di sisi lain, salat ini juga memiliki sejumlah keutamaan yang sayang untuk dilewatkan. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda. “Barang siapa beribadah (tarawih) di bulan Ramadan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau.” (H.R. al-Bukhari, Muslim, dan lainnya).
Itulah sebabnya, shalat tarawih kerap dinanti-nanti kedatangnya. Sayangnya, berhubung pandemi COVID-19 di Indonesia belum juga mereda, pada tahun ini pelaksanaan sholat tarawih dianjurkan di rumah saja. Hal ini dilakukan semata-mata sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona yang semakin luas.
Kementerian Agama telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 6 Tahun 2020. Surat edaran tersebut menganjurkan umat muslim di Indonesia melakukan ibadah bulan Ramadan, termasuk Tarawih, di rumah. Entah itu dengan solat tarawih berjamaah dengan keluarga atau sendiri.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga telah mengeluarkan Fatwa Nomor 14 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Ibadah dalam Situasi Terjadi Wabah COVID-19. MUI menyatakan bahwa umat muslim yang tinggal di tempat dengan risiko penularan COVID-19 yang tinggi boleh meninggalkan salat lima waktu atau tarawih berjamaah di masjid. Selanjutnya menggantinya dengan mengerjakan sholat fardu maupun tarawih sendiri di rumah.
Bahkan, melalui fatwa tersebut, MUI juga menyatakan bahwa bila kondisi pandemi semakin tidak kondusif atau terkendali hingga mengancam keselamatan jiwa, umat muslim tidak diperbolehkan melaksanakan ibadah yang melibatkan banyak orang.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBMU) pun menganjurkan hal yang serupa. Anjuran ini tertuang dalam Surat Instruksi PBNU Nomor 3945/C.I.34/03/2020 tentang Protokol NU Peduli COVID-19.
Bacaan Doa Niat Sholat Tarawih Sendirian dan Berjamaah di Rumah

Mengutip dalam Laman NU Online, berikut bacaan doa niat sholat tarawih sendiri di rumah:
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat Tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an lillāhi ta‘ālā.
Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah SWT.”
Sementara untuk niat sholat tarawih berjamaah, berikut bacaannya:
Sebagai imam
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat Tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillāhi ta‘ālā.
Artinya:”Aku menyengaja sembahyang sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah SWT.”
Sebagai makmum
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat Tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an ma’mūman lillāhi ta‘ālā.
Artinya:”Aku menyengaja sembahyang sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah SWT.”
Jumlah Rakaat Salat Tarawih
Melansir dalam laman Republika, ada dua pendapat mengenai jumlah rakaat solat tarawih. Ada yang menyarankan shalat tarawih 11 rakaat, termasuk tiga rakaat witir, yang merujuk dari buku “Tuntunan Ibadah pada Bulan Ramadhan”. Buku tersebut disusun Tim Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
Ada pula yang menyarankan shalat tarawih sebanyak 23 rakaat, termasuk tiga rakaat witir. Jumlah rakaat ini merujuk tidak adanya keterangan yang pasti tentang jumlah salat tarawih yang dikerjakaan Nabi Muhammad SAW.
Dalam Buku “Hadits-Hadits Palsu Seputar Ramadhan”, KH Ali Mustafa Yaqup pun mengutip keterangan Ibnu Hajar al-Asqalani dalam Fathul Bari Syarah Shahih al-Bukhari. Isi kutipannya adalah tidak ada ketetapan tertentu dari Nabi dalam hadits seputar rakaat tarawih.
Kesimpulannya, shalat tarawih boleh dilakukan sebanyak 11 rakaat maupun 23 rakaat. Seharusnya banyaknya jumlah rakaat ini tidak lagi diperdebatkan karena masih lebih baik mengerjakan shalat tarawih ketimbang tidak sama sekali.
Tata Cara Sholat Tarawih
Di bawah ini adalah tata cara salat tarawih di rumah, baik yang dilakukan sendirian maupun berjamaah dengan keluarga:
- Niat sholat tarawih. Sesuaikan dengan posisinya, sebagai imam atau makmum.
- Ucapkan takbiratul ihram.
- Membaca surat Al-Fatihah pada tiap-tiap rakaat.
- Ruku’.
- I’tidal.
- Sujud pertama.
- Bangun dari sujud dan duduk di antara dua sujud.
- Sujud kedua.
- Bangkit dari duduk lalu mengerjakan rakaat kedua. Gerakan rakaat kedua sama seperti yang sudah disebutkan di atas ditambah membaca tasyahhud akhir setelah sujud ke dua.
- Akhiri dengan salam.
Setelah selesai sholat tarawih hendaknya diteruskan dengan niat sholat witir, sekurang-kurangnya satu rakaat. Namun, umumnya dikerjakan tiga rakaan dengan dua salam dan boleh pula dikerjakan tiga rakaat satu salam.