Film Parasite, mengakhiri rangkaian penghargaannya di musim ini dengan membawa pulang piala Best Picture, nominasi yang paling bergengsi di piala Oscar. Parasite menjadi film berbahasa non-Inggris pertama yang memenangkan penghargaan paling bergengsi di Academy Awards yang ke-92 atau yang lebih dikenal dengan Oscar 2020.
Film karya dari sutradara Bong Joon Ho ini mengisahkan tentang dua keluarga yang berbeda strata. Meski bukan berdasarkan kisah nyata, film ini mengangkat isu-isu yang relevan dalam kehidupan bermasyarakat.
Tak hanya berhasil membawa pulang penghargaan best picture, Parasite juga berhasil membawa pulang beberapa penghargaan dalam acara yang digelar kemarin (9/2) waktu Amerika Serikat, seperti, International Feature Film, Best Original Screenplay, dan Best Director.
Perolehan prestasi Parasite memang mentereng, Parasite menjadi film pertama dari sutradara Korea Selatan yang memenangkan Best Picture, dan menjadi yang film pertama dengan para pemain dari Asia dan juga film non bahasa Inggris pertama yang memangkan piala Oscar, mengalahkan film terbaik lainnya, seperti Joker, Ford v Ferrari, The Irishman, Wedding Story, Little Women, 1917, Once Upon a Time.. in Hollywood, dan Jojo Rabbit.
Lalu mengapa film Parasite berhasil mengalahkan para pesaingnya di Oscar 2020?
Sebagai pemenang penghargaan Palme d’Or dalam 2019 Cannes Film Festival, Parasite berhasil memikat para kritikus film dengan alur yang luar biasa.
Mulai sejak itu, film ini mulai dibanjiri penghargaan bergengsi, seperti AACTA Awards (Australian Academy of Cinema and Television Arts Awards), AAFCA (African-American Film Critics Association), AWFJ (Alliance of Women Film Journalists), ACE (American Cinema Editors), AFI (American Film Institute Awards), ADG (Art Directors Guild Awards), APSA (Asia Pacific Screen Awards), AFCA (Austin Film Critics Association), Blue Dragon Film Awards, BIFA (British Independent Film Awards), Buil Film Awards, BCFA (Busan Film Critics Awards), Golden Globe Awards, HCA (Hollywood Critics Association Awards), Motion Picture Sound Editors Golden Reel Awards, hingga Screen Actors Guild Awards.
Parasite menunjukkan suatu krisis secara apa adanya, bukan dalam satu peristiwa dalam bencana besar, seperti halnya film tentang bencana seperti pemenang Best Picture di tahun 2010 Hurt Locker yang mengisahkan tentang Perang Irak, atau pemenang ditahun 1978 yakni film Deer Hunter yang bercerita tentang Perang Vietnam.
Secara garis besar, film ini adalah film tentang kelas sosial dan stratifikasi, yang dibuat dalam unsur perubahan iklim. Tentunya, Parasite bukan film perdana Bong Joon Ho. Sutradara kondang ini sebelumnya telah menyutradarai Snowpiercer , sebuah film fiksi ilmiah Korea Selatan yang menceritakan tentang percobaan perubahan iklim di masa depan namun gagal dan akhirnya membunuh banyak orang.
#Oscars Moment: @ParasiteMovie wins for Best Picture. pic.twitter.com/AokyBdIzl5
— The Academy (@TheAcademy) February 10, 2020
Adegan tiap adegan Parasite berhasil menarik perhatian, salah satunya script “Mereka kaya, tapi tetap baik,” ujaran Ki Taek kepada istrinya. Lalu ungkapan istri Ki Taek yang berkata “Mereka baik karena mereka kaya”, dan “Jika aku kaya, aku akan baik juga”. Ataupun sikap Park Dong Ik yang mengerutkan hidungnya karena bau yang muncul dari tubuh Ki Taek menggambarkan bahwa dia tidak bisa menyembunyikan rasa jijiknya karena bau busuk dari kemiskinan jadi sebagian rangkaian script yang disukai para kritikus film.
#Oscars Moment: Bong Joon Ho accepts the Oscar for Best Directing for @ParasiteMovie. pic.twitter.com/b7t6bYGdzw
— The Academy (@TheAcademy) February 10, 2020
Selain itu, film ini juga terhubung dengan penonton, karena di dalamnya ada sindiran sosial. Struktur lima babak dalam film ini juga dinilai menawan. Film yang dimulai sebagai komedi lantas diubah menjadi film thriller, dan berakhir sebagai tragedi yang menghancurkan.
Beberapa hal tersebutlah yang menjadikan alasan Parasite memborong pengahargaan Oscar 2020. Kalau menurut kamu, layak kah parasite memborong piala Oscar 2020?
