Now Reading
Penyakit Akibat Kerja yang Ditanggung BPJS Ketenagakerjaan

Penyakit Akibat Kerja yang Ditanggung BPJS Ketenagakerjaan

Penyakit akibat kerja

Penyakit akibat kerja kini ditanggung BPJS Ketenagakerjaan, ada 88 jenis penyakit akibat kerja yang memungkinkan pekerja mendapatkan layanan kesehatan dan uang tunai (santunan). Hal ini merupakan implementasi dari Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2019 tentang Penyakit Akibat Kerja melalui Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK).

Sebelum membahas jenis penyakit akibat kerja yang ditanggung BPJS Ketenagakerjaan. Yuk, kita kenalan lebih lanjut menyenai penyakit akibat kerja.

Dalam Perpres No. 7 tahun 2019, penyakit akibat kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan/atau lingkungan kerja.

Apabila pekerja didiagnosis menderita penyakit yang diakibatkan pekerjaan atau lingkungan kerja, dibuktikan surat keterangan dokter, pekerja tersebut berhak mendapatkan manfaat JKK, berupa uang tunai atau pelayanan kesehatan.

Penyakit akibat kerja terbagi menjadi empat klasifikasi;

  1. Penyakit yang disebabkan pajanan (peristiwa yang menimbulkan risiko penularan) faktor yang timbul dari aktivitas pekerjaan.
  2. Penyakit berdasarkan sistem target organ.
  3. Kanker akibat kerja.
  4. Penyakit spesifik lainnya.

Penyakit akibat kerja

See Also
pencairan BPJS di bank

Jenis Penyakit Akibat Kerja yang Ditanggung BPJS Ketenagakerjaan

Penyakit yang disebabkan pajanan faktor yang timbul dari aktivitas pekerjaan klasifikasi jenis I:

  1. Penyakit yang disebabkan oleh faktor kimia, meliputi:
    • Penyakit yang disebabkan oleh beillium dan persenyawaannya;
    • Penyakit yang disebabkan oleh cadmium atau persenyawaannya;
    • Penyakit yang disebabkan oleh fosfor atau persenyawaannya;
    • Penyakit yang disebabkan oleh krom atau persenyawaannya;
    • Penyakit yang disebabkan oleh mangan atau persenyawaannya;
    • Penyakit yang disebabkan oleh arsen atau persenyawaannya;
    • Penyakit yang disebabkan oleh raksa atau persenyawaannya;
    • Penyakit yang disebabkan oleh timbal atau persenyawaannya;
    • Penyakit yang disebabkan oleh fluor atau persenyawaannya;
    • Penyakit yang disebabkan oleh karbon disulfida;
    • Penyakit yang disebabkan oleh derivat halogen dari persenyawaan hidrokarbon alifatik atau aromatic;
    • Penyakit yang disebabkan oleh benzene atau homolognya;
    • Penyakit yang disebabkan oleh derivat nitro dan amina dari benzene atau homolognya;
    • Penyakit yang disebabkan oleh nitrogliserin atau ester asam nitrat lainnya;
    • Penyakit yang disebabkan oleh alcohol, glikol, atau keton;
    • Penyakit yang disebabkan oleh gas penyebab asfiksia seperti karbon monoksida, hydrogen sulfida, hidrogen sianida atau derivatnya;
    • Penyakit yang disebabkan oleh acrylonitrile;
    • Penyakit yang disebabkan oleh nitrogen oksida;
    • Penyakit yang disebabkan oleh vanadium atau persenyawaannya;
    • Penyakit yang disebabkan oleh antimon atau persenyawaannya;
    • Penyakit yang disebabkan oleh lrcxane;
    • Penyakit yang disebabkan oleh asam mineral;
    • Penyakit yang disebabkan oleh bahan obat;
    • Penyakit yang disebabkan oleh nikel atau persenyawaannya;
    • Penyakit yang disebabkan oleh thalium atau persenyawaannya;
    • Penyakit yang disebabkan oleh osmium atau persenyawaannya;
    • Penyakit yang disebabkan oleh selenium atau persenyawa€rnnya;
    • Penyakit yang disebabkan oleh tembaga atau persenyawaannya;
    • Penyakit yang disebabkan oleh platinum atau persenyawaannya;
    • Penyakit yang disebabkan oleh timah atau persenyawaannya;
    • Penyakit yang disebabkan oleh zinc atau persenyawaannya;
    • Penyakit yang disebabkan oleh phosgene;
    • Penyakit yang disebabkan oleh zat iritan kornea seperti benz,oquinonei
    • Penyakit yang disebabkan oleh isosianat;
    • Penyakit 5-ang disebabkan oleh pestisida;
    • Penyakit yang disebabkan oleh sulfur oksida;
    • Penyakit yang disebabkan oleh pelarut organik;
    • Penyakit yang disebabkan oleh lateks atau produk yang mengandung lateks; dan
    • Penyakit yang disebabkan oleh bahan kimia lain di tempat kerja yang tidak disebutkan di atas, di mana ada hubungan langsung antara paparan bahan kimia dan penyakit yang dialami oleh pekerja yang dibuktikan secara ilmiah dengan mengguna.kan metode yang tepat;
  2. Penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh faktor fisika, meliputi:
    • Kerusakan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan;
    • Penyakit yang disebabkan oleh getaran atau kelainan pada otot, tendon, tulang, sendi, pembuluh darah tepi atau saraf tepi;
    • Penyakit yang disebabkan oleh udara bertekanan atau udara yang didekompresi;
    • Penyakit yang disebabkan oleh radiasi ion;
    • Penyakit yang disebabkan oleh radiasioptik, meliputi ultraviolet, radiasi elektromagnetik (uisible lightl, infra merah, termasuk laser;
    • Penyakit yang disebabkan oleh pajanan temperatur ekstrim; dan
    • Penyakit yang disebabkan oleh faktor fisika lain yang tidak disebutkan di atas, di mana ada hubungan langsung antara paparan faktor fisika yang muncul akibat aktivitas pekerjaan dengan penyakit yang dialami oleh pekerja yang dibuktikan secara ilmiah dengan menggunakan metode yang tepat;
  3. Penyakit yang disebabkan oleh faktor biologi dan penyakit infeksi atau parasit, meliputi:
    • Brucellosis;
    • Virus hepatitis;
    • Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia (human immunodeficiencg uira sl;
    • Tetanus;
    • Tuberkulosis;
    • Sindrom toksik atau inflamasi yang berkaitan dengan kontaminasi bakteri atau jamur;
    • Anthrax
    • Leptospira; dan
    • Penyakit yang disebabkan oleh faktor biologi lain di tempat kerja yang tidak disebutkan di atas, di mana ada hubungan langsung antara paparan faktor biologi yang muncul akibat aktivitas pekerjaan dengan penyakit yang dialami oleh pekerja yang dibuktikan secara ilmiah dengan menggunakan metode yang tepat.

Penyakit akibat kerja berdasarkan sistem target organ yang diklasifikasi pada jenis II:

  1. Penyakit saluran pernafasan, meliputi:
    • Neumokoniosis yang disebabkan oleh debu mineral pembentuk jaringan parut, meliputi silikosis, antrakosilikosis, dan asbestos;
    • Siliko tuberkulosis;
    • Pneumokoniosis yang disebabkan oleh debu mineral non-fibrogenic;
    • Siclerosis;
    • Penyakit bronkhopulmoner yang disebabkan oleh debu logam keras;
    • Penyakit bronkhopulmoner yang disebabkan oleh debu kapas, meliputi bissinosis, vlas, henep, sisal, dan ampastebu atau bagassosds;
    • Asma yang disebabkan oleh penyebab sensitisasi atau zat iritan yang dikenal yang ada dalam proses pekerjaan;
    • Alveolitis alergika yang disebabkan oleh faktor dari luar sebagai akibat penghirupan debu organik atau aerosol yang terkontaminasi dengan mikroba, yang timbul dari aktivitas pekerjaan;
    • Penyakit paru obstruktif kronik yang disebabkan akibat menghirup debu batu bara, debu dari tambang batu, debu kayu, debu dari gandum dan pekerjaan perkebunan, debudari kandang hewan, debu tekstil, dan debu kertas yangmuncul akibat aktivitas pekerjaan;
    • Penyakit paru yang disebabkan oleh aluminium;
    • Kelainan saluran pernafasan atas yang disebabkan oleh sensitisasi atau iritasi zat yang ada dalam proses pekerjaan, dan;
    • Penyakit saluran pernafasan lain yang tidak disebutkan di
      atas, di mana ada hubungan langsung antara paparan
      faktor risiko yang muncul akibat aktivitas pekerjaan
      dengan penyakit yang dialami oleh pekerja yang dibuktikan
      secara ilmiah dengan menggunakan metode yang tepat;
  2. Penyakit kulit, meliputi:
    • Dermatosis kontak alergika dan urtikaria yang disebabkan
      oleh faktor penyebab alergi lain yang timbul dari aktivitas
      pekerjaan yang tidak termasuk dalam penyebab lain;
    • Dermatosis kontak iritan yang disebabkan oleh zat iritan
      yang timbul dari aktivitas pekerjaan, tidak termasuk dalam
      penyebab lain; dan
    • Vitiligo yang disebabkan oleh zat penyebab yang diketahui
      timbul dari aktivitas pekerjaan, tidak temasuk dalam
      penyebab lain;
  3. Gangguan otot dan kerangka, meliputi:
    • Radial styloid tenosynovitis karena gerak repetitif,
      penggunaan tenaga yang kuat dan posisi ekstrim pada
      pergelangan tangan;
    • Tenosynouitis kronis pada tangan dan pergelangan tangan
      karena gerak repetitif, penggunaan tenaga yang kuat dan posisi ekstrim pada pergelangan tangan;
    • Olecranon bursitis karena tekanan yang berkepanjangan
      pada daerah siku;
    • Prepatellar bursitis karena posisi berlutut yang
      berkepanjangan;
    • Epicondglitis karena pekerjaan repetitif yang mengerahkan
      tenaga;
    • Meniscus lesions karena periode kerja yang panjang dalam
      posisi berlutut atau jongkok;
    • Catpal tunnel sgndrome karena periode berkepanjangan
      dengan gerak repetitif yang mengerahkan tenaga, pekerjaan
      yang melibatkan getaran, posisi ekstrim pada pergelangan
      tangan, atau 3 (tiga) kombinasi diatas; dan
    • Penyakit otot dan kerangka lain yang tidak disebutkan
      diatas, dimana ada hubungan langsung antara paparan
      faktor yang muncul akibat aktivitas pekerjaan dan penyakit
      otot dan kerangka yang dialami oleh pekerja yang
      dibuktikan secara ilmiah dengan menggunakan metode
      yang tepat;
  4. Gangguan mental dan perilaku, meliputi:
    • Gangguan stres pasca trauma; dan
    • Gangguan mental dan perilaku lain yang tidak disebutkan
      diatas, dimana ada hubungan langsung antara paparan
      terhadap faktor risiko yang muncul akibat aktivitas
      pekerjaan dengan gangguan mental dan perilaku yang
      dialami oleh pekerja yang dibuktikan secara ilmiah dengan
      menggunakan metode yang tepat.

Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja pada klasifikasi jenis III ini, yakni kanker yang disebabkan oleh zat berikut:

  • Asbestos;
  • Beruidine dan garamnya;
  • Bis-chloromethyletlrcn
  • Persenyawaan chromium VI;
  • Coal tars, coal tar pitches or soots;
  • Beta-naphthylamine;
  • Uingl chloride;
  • Ben-zene;
  • Toxic

Penyakit spesifik lainnya

Penyakit spesifik lainnya merupakan penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau proses kerja, dimana penyakit tersebut ada hubungan langsung antara paparan dengan penyakit yang dialami oleh pekerja
yang dibuktikan secara ilmiah dengan menggunakan metode yang tepat. Contoh penyakit spesifik lainnya, yaitu nystagmus pada penambang.

Baca juga:  Jaminan Kecelakaan Kerja BPJS: Cara Klaim & Tabel Santunan JKK

close