Siapa bilang stres cuma dimiliki orang dewasa? Anak-anak juga bisa mengalami stres. Tentu yang menjadi pembedanya adalah penyebab stresnya. Mungkin untuk orang dewasa penyebab stres adalah masalah pekerjaan, masalah antara suami istri, atau masalah keuangan. Sementara untuk anak-anak penyebab stres umumnya karena pelajaran sekolah, bullying oleh teman-teman, atau malah dari sikap dan perilaku orangtua terhadap anak.
Ya, tanpa disadari, ternyata sikap orangtua yang terus-terusan ditunjukkan di depan anak bisa membuat mereka jadi stres, lho! Sikap-sikap ini di antaranya:
1. Memaksakan Kehendak
Orangtua seringkali merasa pendapatnya selalu benar, sehingga anak tidak diberi kesempatan untuk berdiskusi dan diajak untuk bertukar pendapat. Bila sikap ini dibiarkan terus-menerus, maka dapat menjadi penyebab anak stres.
2. Bertengkar di Depan Anak
Orangtua yang sering bertengkar di depan anak akan membuat anak kehilangan rasa aman, dan dapat menimbulkan perasaan khawatir kalau orangtuanya akan berpisah. Lambat laun, hal tersebut dapat menjadi penyebab anak stres. Apalagi bila pertengkaran yang dilakukan orangtua melibatkan kontak fisik seperti memukul.
3. Sering Memberi Label Negatif Pada Anak

Anak dapat tumbuh menjadi anak yang baik, sopan, dan bertanggung jawab bila sedari kecil dirinya mendapatkan afirmasi yang positif dari orangtuanya.
Sebaliknya, bila orangtua sering berkata kalau anaknya nakal, pemalas, cengeng, dan sebagainya, maka anak melabeli dirinya seperti itu. Seiring waktu, anak akan menjadi kurang percaya diri dan konsep dirinya terganggu.
4. Terlalu Sibuk dengan Urusan Sendiri
Anak, bagaimana pun keadaannya, membutuhkan belai kasih dari orangtuanya. Jika orangtua terlalu sibuk dengan urusan pekerjaan maupun urusan sendiri sehingga waktu luang dengan anaknya sangat terbatas, akan membuat anak merasa tidak diperhatikan.
Lama-lama kondisi ini akan membuat jurang pemisah antara anak dengan orang tua. Sayangnya, penyebab anak stres satu ini jarang disadari oleh orangtua.
5. Suka Membandingkan Anak dengan Orang Lain
Siapa, sih, yang suka dibanding-bandingkan dengan orang lain? Orang dewasa saja tentu akan marah bila ada teman atau bahkan pasangannya membandingkan dirinya dengan orang lain yang mungkin lebih cantik, pintar, dan lainnya. Nah, begitu pula dengan anak-anak.
Orangtua yang sering membandingkan anaknya dengan orang lain, termasuk dengan saudara kandungnya, dapat menyebabkan anak merasa tidak berharga dan dapat kehilangan percaya diri. Hal ini pun dapat menjadi penyebab anak merasa tertekan dan stres.
6. Banyak Melarang Tanpa Penjelasan
Setiap orangtua tentu ingin yang terbaik untuk anak-anaknya. Kendati demikian, beberapa orangtua ada yang terlalu over protective, sehingga sering melarang anak untuk melakukan hal-hal tertentu dengan alasan yang tidak jelas.
Padahal, melarang tanpa memberi penjelasan dapat membuat anak tidak paham maksud dari orang tua, sehingga anak dapat berpikir bahwa orang tua berbuat seenaknya, dan membuat anak menjadi terkekang.