Now Reading
5 Perilaku Buruk Anak yang Sebaiknya Tidak Diabaikan Orangtua

5 Perilaku Buruk Anak yang Sebaiknya Tidak Diabaikan Orangtua

perilaku buruk anak

Banyak orangtua yang menganggap, bahwa nakalnya anak kecil itu adalah hal yang wajar karena seiring waktu mereka akan sadar sendiri. Namun, tahukah kamu bahwa pola pikir seperti itu justru salah kaprah? Hal ini karena anak-anak tidak akan menyadari bahwa mereka memiliki perilaku yang buruk bila mereka sendiri tidak ditegur oleh orangtuanya.

Lantas, apa saja perilaku anak yang sebenarnya melenceng dan sebaiknya tidak boleh diabaikan oleh para ortu? Yuk, simak bahasan lengkapnya dalam ulasan berikut. 

Perilaku Buruk Anak yang Tidak Boleh Dibiarkan

1. Suka Berbohong

Salah satu perilaku buruk yang kerap dilakukan anak-anak adalah berbohong. Pasti tidak ada orang tua yang menginginkan anaknya jadi pembohong, kan?

Oleh sebab itu, sebaiknya orangtua harus segera bersikap sewaktu-waktu menemukan bahwa si kecil tidak berkata jujur. Berilah pemahaman ke anak bahwa kepercayaan dan kejujuran itu penting dalam suatu hubungan.

Tidak ada salahnya untuk menyepakati kalau ada yang tidak jujur akan diberikan hukuman, tentu hukuman tidak selalu dalam bentuk hukuman fisik. Bisa pengurangan waktu main gadget, menonton TV, atau sebagainya. 

Baca juga:  5 Bentuk Pola Asuh Orangtua yang Dapat Berdampak Negatif Pada Anak

2. Mengambil Sesuatu Tanpa Izin

Ajari anak untuk selalu meminta izin bila ia ingin mengambil barang yang bukan punyanya, ataupun bila kepunyaannya tapi sedang dipinjam temannya. Ya, meski ada barang anak yang dipinjam temannya, anak tetap harus diajarkan untuk meminta izin saat mengambil barangnya tersebut. 

Anak yang tidak dibiasakan untuk meminta izin, akan belajar bahwa ia berhak mengambil barang orang lain karena hanya ia ingin. Ia akan tumbuh menjadi anak yang egois, dan kalau terbawa sampai dewasa, tentu akan menjengkelkan orang lain.

Makanya, orangtua sebaiknya tidak membiarkan anak terus-terus memiliki perilaku buruk satu ini.

3. Memotong Pembicaraan

Namun, supaya tidak salah langkah, berikut beberapa hal yang perlu orangtua perhatikan saat mengatasi tantrum pada anak.
Foto: Shutterstock

Perilaku buruk lainnya yang kerap dimiliki oleh anak-anak adalah memotong pembicaraan. Ya, biasanya untuk menarik perhatian atau menyampaikan pendapatnya, anak-anak akan memotong pembicaraan lawan bicaranya.

Walaupun masih kecil, sebaiknya anak-anak harus sudah diajarkan sopan santun dalam berinteraksi atau berbicara dengan orang lain. Misalnya, sesederhana tidak memotong pembicaraan dengan orang lain.

Hal tersebut bisa diterapkan mulai dari ruang lingkup keluarga sendiri. Berikan pemahaman pada anak bahwa setiap orang memliki kesempatan yang sama untuk mengeluarkan pendapat sehingga ketika ada orang yang sedang berbicara, sebaiknya mereka tidak memotong atau menyela pembicaraan tersebut. 

Biarkan anak belajar menunggu sampai orangtua atau siapapun yang ia ingin ajak bicara selesai berbicara dengan orang lain.

Baca juga:  Anak Rewel Akibat #Dirumahaja? Coba 7 Aktivitas Menyenangkan Ini, Yuk, Bun!

4. Bermain Kasar

Saat bermain bersama kakak, adik, atau teman, coba orangtua perhatikan perilaku anak, apakah si kecil suka bermain kasar seperti mendorong, memukul, atau mencubit? Bila iya, orangtua wajib langsung memperingatinya.

Soalnya, bila dibiarkan terus, perilaku buruk yang dimiliki anak tersebut bisa terus tumbuh hingga ia dewasa. Alhasil, anak akan terbiasa dengan sifat kasarnya dan berpikir bahwa menyakiti orang lain adalah hal biasa.

Meski dampak ke orang lain saat bermain tidak parah, anak-anak tetap harus tetap diberi pengertian bahwa yang dilakukannya itu salah.

5. Pura-pura Tidak Mendengar

mengatasi stres pada anak
Foto: Shutterstock

Saat anak sedang seru bermain game, atau menonton TV, kadang anak sampai tidak mendengar apa yang dikatakan orangtuanya. Perilaku buruk anak yang satu ini tentu tidak boleh dibiarkan terus-terusan. 

Sebagai solusinya, ortu bisa mendatangi anak dan mengulangi perkataan yang ingin disampaikan di depan anak. Kemudian, orangtua bisa sampaikan bahwa sudah memanggil mereka sebanyak sekian kali tetapi tidak direspon. 

Baca juga:  Tanda Anak Sehat dan Tidak Kurang Gizi yang Perlu Diperhatikan Ortu

close