Now Reading
Hati-hati, 4 Bentuk Perilaku Ini Bisa Jadi Tanda Toxic Parents

Hati-hati, 4 Bentuk Perilaku Ini Bisa Jadi Tanda Toxic Parents

tanda toxic parents

Bukan hanya lingkungan pertemanan yang memiliki toxic friendship, dalam lingkungan keluarga pun ternyata ada toxic parents. Sejatinya, setiap anak berhak memiliki orangtua yang mencintai mereka sepenuhnya. Sayangnya, harapan terkadang tidak sejalan dengan kenyataan yang ada di depan mata. Masih banyak anak-anak yang tumbuh dalam keluarga yang tidak baik, orangtua kasar, memiliki perilaku buruk, serta melakukan kekerasan fisik dan verbal. Tanpa disadari, berbagai perilaku orangtua tersebut bisa dikatakan sebagai tanda toxic parents.

Tanda Toxic Parents Lainnya

Setiap orangtua tentu ingin memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya. Rasanya, tidak ada satu pun orangtua yang sengaja berperilaku kasar terhadap anak dan membuat mereka menderita.

Namun, selalu ada kemungkinan orangtua tanda sadar menjadi “racun” dalam diri anak. Hal ini biasanya terjadi karena sang orangtua juga menjadi korban toxic parents dari pola asuh atau perilaku orangtuanya zaman dulu.

Selain yang sudah disinggung di kalimat pembuka di atas, di bawah ini adalah berbagai tanda toxic parents lainnya yang masih jarang disadari:

1. Mengolok-olok Anak

Salah satu tanda toxic parents yang paling ketara sebenarnya adalah sering mengolok-olok anak.

Ya, candaan ringan tentang bentuk tubuh, warna kulit, atau bahkan meremehkan kemampuan anak di depan banyak orang, mungkin pada saat itu terlihat lucu. Akan tetapi, pernahkah orangtua melihat ekspresi anak ketika Anda melontarkan kalimat-kalimat merendahkan tersebut?

Bila anak sampai terlihat sedih atau marah, berarti candaan orangtua memang sudah keterlaluan. Bukan berarti sang anak terlalu sensitif atau drama, bisa jadi karena anak memang merasa terluka. Hal ini sebaiknya tidak dianggap remeh.

Pasalnya, anak akan mengira bahwa mengolok-olok orang lain di depan banyak orang adalah hal yang lumrah. Di sisi lain, anak juga bisa jadi pribadi yang pemalu dan punya kepercayaan diri rendah. 

2. Terlalu Banyak Menuntut

Terlalu banyak menuntut untuk melakukan ini dan itu juga merupakan tanda toxic parents. Sebagai orangtua, tentu kita ingin yang terbaik untuk anak-anak. Akan tetapi, yang perlu kita ingat adalah apa yang menurut kita terbaik, belum tentu menjadi keinginan anak.

Misalnya, ketika anak-anak ingin menjadi seorang musisi, orangtua langsung berkomentar negatif tentang musisi, dan langsung mengarahkan anak untuk menjadi dokter misalnya. Yang perlu diperhatikan, cobalah orangtua memahami sudut pandang sang anak dan mencari tahu apakah ia memang menginginkan hal tersebut juga? 

Kadang kala tuntutan orangtua membuat anak merasa terbebani sehingga memengaruhi kualitas hidupnya hingga dewasa kelak. Hal inilah yang harus dimengerti oleh orangtua, bahwa anak juga berhak melakukan hal-hal yang mereka inginkan.

Baca juga:  Tanda Anak Sehat dan Tidak Kurang Gizi yang Perlu Diperhatikan Ortu

3. Anak Dilarang Menangis

Supaya tidak bikin malu, anak dilarang nangis. Namun, tahukah Anda bahwa hal tersebut bisa jadi tanda toxic parents? 

Melarang anak menangis sebenarnya salah kaprah. Bagi anak yang masih kecil, menangis merupakan hal wajar karena mereka belum paham bagaimana cara menyampaikan keinginannya atau perasaannya.

Orangtua perlu sampaikan bahwa menangis itu tidak baik, karena tidak akan menyelesaikan masalah, tapi bukan melarang atau bahkan membentaknya saat mereka menangis. 

4. Manipulatif

Orangtua yang memiliki anak kecil tentu paham sulitnya menjelaskan fakta kepada anak-anak tentang hal yang masih sulit untuk dipahami anak. Namun, bagi orangtua yang toxic, mereka akan memilih cara gampang dengan mengarang cerita, menakuti, atau berbohong supaya anak cepat mengerti.

Misalnya “kalau main di luar rumah jangan sampai malam, nanti bisa diculik setan”. Bila hal ini sering terjadi, dampak negatif kepada anak adalah logika menjadi kurang tajam, karena sedari kecil dipaksa untuk percaya kebohongan, dan akan membuat anak menjadi pembohong ketika ia dewasa. 

Baca juga:  5 Bentuk Pola Asuh Orangtua yang Dapat Berdampak Negatif Pada Anak

close