Keindahan Ranu Kumbolo, yang digadang-gadang sebagai surga duniawi Gunung Semeru memang sudah tidak diragukan lagi. Namun, kini kamu enggak perlu jauh-jauh ke Jawa Timur untuk menikmati udara sejuk dan pemandangan alam yang memukau. Kamu bisa berkunjung ke Telaga Dringo Dieng, telaga tertinggi di Jawa Tengah sekaligus miniatur dari Ranu Kumbolo.
Dikatakan demikian karena telaga ini memiliki panorama alam yang asri, udara sejuk khas Dieng, serta keindahan telaga dengan air kehijauan yang tenang.
Asal Usul Telaga Dringo Dieng
Telaga Dringo adalah salah satu telaga yang berada di kompleks dataran tinggi Dieng. Lokasi persisnya berada di Desa Pekasiran, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara atau berbatasan dengan Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah.
Berdasarkan sejarahnya, telaga ini terbentuk dari letusan Gunung Sinila yang terjadi sekitar tahun 1786. Ketika Gunung Sinila meletus, gunung tersebut menyisakan kawah mati berupa cekungan besar seperti mangkuk. Lambat laun, cekungan tersebut kemudian terisi oleh air, dan terbentuklah sebuah telaga besar dinamakan Telaga Dringo.
Kata Dringo sendiri berasal dari tanaman-tanaman obat yang tumbuh secara alami di sekitar telaga. Terletak di ketinggian 2.222 meter di atas permukaan laut (mdpl), menjadikan Telaga Dringo sebagai salah satu telaga tertinggi di Jawa Tengah.
Panorama Alam yang Memesona
Berlokasi di kawasan wisata Dieng, Telaga Dringo memiliki pemandangan memukau, tidak hanya di tempat wisata tapi juga di sepanjang perjalanan menuju ke sana. Ya, sepanjang perjalanan menuju telaga ini, pengunjung akan disuguhi hamparan kebun teh yang luas, pepohonan asri, lahan pertanian penduduk, serta deretan bukit dan lembah.
Sesampainya di lokasi, wisatawan akan melihat keindahan telaga dengan air jernih berwarna kehijauan. Tidak hanya itu, lanskap perbukitan hijau yang berada di sekitarnya juga membuat telaga ini bak miniatur Ranu Kumbolo yang ada di Gunung Semeru.
Berkemah di Sekitar Telaga
Kalau kamu berkunjung ke Telaga Dringo, sempatkan untuk berkemah setidaknya satu malam di sini. Namun, wajib hukumnya untuk menjaga kebersihan dan sopan santun. Jangan biarkan keindahan dan keasrian objek wisata satu ini dirusak dengan sampah yang berserakan dan perilaku yang kurang berkenan.
Biasanya tempat ini akan ramai dikunjungi pada akhir pekan. Akan ada banyak tenda-tenda yang berkemah di sekitar telaga. Untuk menjaga ekosistem sekaligus keamanan dan keselamatan pengunjung, kini berkemah tidak dapat dilakukan tepat di pinggir telaga. Pengunjung dapat mendirikan tenda beberapa meter di atas telaga.
Satu lagi, pengunjung juga dapat menyambut indahnya matahari terbit di Telaga Dringo. Pasalnya, telaga ini memiliki spot terbaik untuk melihat matahari terbit atau sunrise.
Berhubung berada di dataran tinggi, jangan lupa bawa jaket dan baju tebal, ya!
Akses Jalan Menuju Titik Lokasi
Telaga Dringo Dieng berdekatan dengan Kawah Candradimuka. Saat ini akses jalan dan fasilitas penunjang di telaga ini sudah lebih baik ketimbang tahun-tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banjarnegara, Agung Yusianto mengungkapkan pada Kompas bahwa jalan untuk menuju ke lokasi sudah mulus dan diaspal.
Kendati demikian, pengunjung tetap harus berhati-hati, apalagi kalau kamu menggunakan kendaraan matic. Pasalnya, jalanan menuju telaga menanjak curam dengan tikungan yang tajam.
Walaupun aksesnya cukup menantang, sepanjang perjalanan menuju titik lokasi, pengunjung akan disuguhi dengan eloknya pemandangan. Wajib diabadikan dengan kamera, karena sangat memanjakan mata dan pikiran. Sesampainya di lokasi, segala perasaan lelah dan letih akan dibayar lunas oleh suasana alam yang asri dan bersih Telaga Dringo Dieng.
Harga Tiket Masuk
Untuk menikmati keindahan Telaga Dringo Dieng, kamu harus merogoh kocek sebesar Rp5-15 ribu per orangnya. Biaya tersebut belum termasuk tarif sewa atau mendirikan tenda di sana, ya.
Tertarik untuk berkunjung ke sini? Pastikan kamu tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai aturan yang berlaku.
