Now Reading
Tips Berkomunikasi Bagi Orang yang Pemalu

Tips Berkomunikasi Bagi Orang yang Pemalu

orang pemalu

Komunikasi seringkali menjadi hal yang sulit dikuasai oleh orang-orang yang pemalu. Padahal, komunikasi sangat penting bagi kehidupan sehari-hari. Berkenalan dengan orang baru, mempresentasikan sesuatu di kantor, bahkan ketika hendak menjalin kerjasama untuk proyek baru, semua membutuhkan komunikasi. Apakah kamu termasuk orang-orang yang pemalu? Ingin merubah kebiasaan tersebut? Simak lima tips komunikasi ini agar dirimu yang pemalu jadi lebih berani

Berhenti Mengucapkan Maaf Terlalu Sering

Kata “maaf” memang baik diucapkan sebagai  cara untuk mendapatkan ampunan, pembebasan dari rasa amarah, tuntutan dan konflik atas kesalahan yang diperbuat. Maaf seringkali diucapkan untuk memulai percakapan. Contohnya saja “Maaf, boleh tahu nama lengkapnya?” atau “Maaf, bisa isi formulirnya?”. Pada kasus ini, kata maaf sering digunakan sebagai kata yang sopan untuk memulai sebuah percakapan.

Namun, bagi kamu yang kelewat pemalu, tanpa kamu sadari biasanya kamu terlalu sering menggunakan kata maaf. Jika kamu ingin mengubah kebiasaan komunikasimu menjadi lebih baik, sebaiknya mulai mengurangi kebiasaan mengucapkan kata maaf. Contoh kecil, pada saat membantu seseorang di lift, ketika hendak memencet tombol lantai orang tersebut, dibanding mengatakan “maaf, lantai berapa?” gunakan kalimat “lantai berapa?”. Hal ini secara tidak langsung membuat Kamu lebih percaya diri. Namun, ketika kamu membuat salah, tentu saja jangan lupa untuk meminta maaf ya.

Coba Lebih Berani Gabung ke Lingkungan Baru

Tidak semua orang suka berkumpul beramai-ramai dengan teman. Apalagi bagi kamu yang pemalu. Bagi kamu yang pemalu dan tertutup, coba hilangkan sifat pemalu kamu dengan menjadi lebih berani bergabung ke circle baru. Circle yang bisa kamu coba tidaklah harus circle yang besar. Kamu bisa mulai dengan bergabung dari circle yang kecil terlebih dahulu, seperti circle dengan empat orang. Kamu bisa memulai dengan teman terdekat kamu terlebih dahulu, mintalah kepada teman kamu untuk membawa teman lain yang kamu tidak kenal. Dengan begitu, pergaulan kamu akan bertambah sedikit demi sedikit.

Coba Tersenyum

Senyum adalah salah satu cara untuk menghilangkan ketegangan atau grogi yang biasa menyerang orang-orang yang memiliki sifat pemalu. Bila kamu sedang berada dalam suatu lingkungan yang asing, cobalah tersenyum terlebih dahulu.

Kamu juga dapat memulainya dari kehidupan sehari-hari kamu. Kamu dapat coba tersenyum ketika melewati tetangga-tetangga, saat menyapa teman ketika ketemu saat hangout atau ketika berbelanja dan tersenyum pada kasir sambil mengucapkan terima kasih. Sedikit demi sedikit, kepribadian Kamu akan berubah menjadi lebih berani.

orang pemalu
Ilustrasi, freepik.com/tzido

Memulai Sebuah Percakapan

Sebagai seseorang yang pemalu, biasanya kamu akan menunggu lawan bicara kamu untuk memulai percakapan terlebih dahulu. Padahal, sebagai pemalu, hal itu justru bisa membuat kamu diberikan pertanyaan-pertanyaan yang mengganggu kamu. Contohnya “eh kok lo diem doang sih?, kenapa? sakit perut?” atau “Jangan malu-malu dong, gue jadi bingung mau ngobrol apa”. Padahal, kamu sendiri juga sedang bingung ingin memulai percakapan seperti apa. Untuk, itu cobalah untuk memulai sebuah percakapan terlebih dahulu. Dengan begitu kamu kemungkinan dapat memperkirakan jawaban dari lawan bicara kamu, sehingga percakapan kamu bisa mengalir begitu saja.

Coba Lakukan Komunikasi dengan Spontan

Kebanyakkan orang pemalu kadang gagal membangun percakapan dengan orang lain dikarenakan terlalu banyak berpikir. Terlalu banyak berpikir malah akan membuat diri kamu overthinking dan gugup. Untuk itu, biasakan memulai percakapan dengan spontan. Dengan begitu, Kamu akan lebih rileks dan santai dalam menghadapi alur percakapan yang terjadi.

See Also
cara aktivitasi dan verifikasi mengisi saldo shopeepay

Itu tadi beberapa tips yang bisa kamu coba untuk mengubah sifat kamu yang pemalu. Jadilah lebih berani agar lingkaran pertemananmu semakin bertambah!

Baca juga:  Kenali 6 Tanda Terselubung Toxic Friendship, Teman yang Merusak Hidup Kita

Tulisan ini merupakan artikel kontributor di #WokenyaBercerita. #WokenyaBercerita adalah platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi siapapun untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

close