Virus Corona, alias COVID-19, dinyatakan sebagai kasus pandemi oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). Peningkatan status ini diumumkan langsung pada Rabu (11/3) oleh Direktur Jenderal WHO Tedros Ghebreyesus. Lantas, apa sih bedanya wabah, pandemi, dan epidemi dalam sebuah kasus penyakit? Dan, apa cara terbaik untuk menyikapinya?
Simak ulasan Wokenim di bawah ini, ya!
Beda Wabah, Epidemi, dan Pandemi dalam Kasus Virus Corona
Selama merebaknya kasus virus corona, kamu mungkin sering mendengar istilah-istilah medis seperti imported case, local transmission, wabah, epidemi, hingga pandemi. Bagi orang awam, istilah tersebut tentu terdengar asing dan sulit dimengerti.
Namun, kamu jangan khawatir. Berikut arti dari istilah populer virus corona yang perlu kamu ketahui.
Wabah
Wabah merupakan penyakit menular yang menyerang sejumlah besar orang di satu wilayah tertentu. Padahal mungkin awalnya penyakit tersebut jarang atau bahkan tidak ada sama sekali di wilayah tersebut.
Sebuah penyakit dikatakan mewabah bila terjadi peningkatan kasus yang jelas terlihat, sekalipun itu kecil, jika dibandingkan dengan jumlah normal yang sebelumnya dapat diantisipasi.
Epidemi
Epidemi adalah penyakit menular yang berjangkit dengan cepat di daerah yang luas dan menimbulkan banyak korban. Kondisi ini sebenarnya mirip dengan wabah, tapi penyebarannya jauh lebih cepat.
Pandemi
Pandemi adalah tingkat lanjut dari epidemi. Jadi, ketika epidemi virus corona sudah menyebar ke mana-mana bahkan hingga ke beberapa negara atau wilayah di belahan dunia, hal ini dianggap sebagai pademi.
Tetap Waspada, tapi Jangan Panik Berlebihan!
Perkembangan arus informasi yang begitu cepat kerap kali membuat orang menelan suatu informasi secara mentah-mentah. Akibatnya, timbulah kepanikan yang tidak perlu. Hal ini pun berlaku dalam kasus pandemi virus corona.
Seperti yang diketahui, jumlah pasien positif corona di Indonesia cenderung bertambah. Namun, sejatinya COVID-19 memiliki fatalitas (tingkat kematian) yang jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan penyakit disebabkan virus lain, seperti SARS dan MERS-CoV.
Tedros, dalam rilis resmi WHO mengungkapkan bahwa meski COVID-19 merupakan pandemi pertama yang disebabkan oleh virus corona, tapi penyakit satu ini juga jadi pandemi pertama yang bisa dikendalikan.
Nah, ketimbang ikut panik, sebaiknya bekali diri kamu dengan ilmu. Perbanyak pengetahuanmu tentang penyakit ini atau penyakit sejenis dari sumber yang tepat, benar, dan tepercaya.
Intinya, biasakan untuk membaca data sebelum berasumsi. Dengan begitu, kamu tidak mudah termakan informasi menyesatkan atau yang bersifat hoax.
Jangan Lupa Jaga Kebersihan Diri
Di sisi lain, selalu menjaga kebersihan diri dengan baik juga merupakan kunci pencegahan pandemi virus corona. Maka, rutinlah cuci tangan dan pastikan tangan kamu bersih ketika menyentuh area mulut, hidung dan mata.
Kamu juga dianjurkan untuk makan makanan yang sehat dan bergizi tinggi untuk membantu memperkuat sistem imun tubuhmu. Bila dibutuhkan, kamu juga bisa minum suplemen makanan.
Bila kamu sakit, seperti batuk, pilek, atau flu, sebaiknya gunakan masker ke mana-mana. Terapkan pula etika batuk yang baik, yaitu dengan menggunakan siku atau tangan bagian dalam ketika batuk.
Hindari bepergian ke tempat-tempat yang ramai dan tetaplah di rumah bila kamu merasa tidak enak badan. Jangan ragu berobat ke dokter bila kamu mengalami gejala flu yang tidak biasa atau tak kunjung mereda. Semakin cepat diobati, maka akan semakin baik.
Ayo jaga kesehatan bersama-sama!